Ada sebuah ruang
yang bila kita masuk di dalamnya, maka kita akan mengetahui apa yang sebenarnya
sedang terjadi dalam kehidupan seseorang. Ruang itu aku sebut dengan RUANG
HATI. Sebuah ruang yang bagiku sendiri punya arti penting karena di sanalah aku
"mengenal dan mengetahui" apa yang sedang terjadi dalam hidupku.
Terkadang aku : Sedih, Gembira, Ragu, dan masih banyak lagi yang terjadi.
Demikian juga aku mengetahui apakan aku "on fire" untuk menghadapi
hari-hariku atau ada sesuatu yang menjadikan aku terkadang "agak
down".
Untuk mengenal Ruang
Hati, bukanlah sesuatu yang sulit selama kita tidak "membohongi" diri
kita sendiri, dan ini penting untuk kita pahami. Mengapa? Karena banyak orang
yang mencoba menutupi ruang hatinya dengan "kemunafikan" dan "kepura-puraan".
Selama ini masih kita lakukan, maka kita tidak akan pernah menjadi pribadi yang
utuh.
Memang
memperlihatkan apa yang ada di dalam ruang hati juga seringkali tidak
menjadikan sesuatu yang baik bagi orang lain. Sebab ketika ruang hati kita
dipenuhi dengan kebencian dan kemarahan, tentu sangatlah tidak menarik untuk
diperlihatkan. Demikian juga bila ada kesedihan atau keputusasaan, ini juga
tidak akan membangun kehidupan orang lain menjadi lebih baik lagi.
Pagi itu, 9 Januari
2010 ketika kami yang sedang mendalami pemahaman kami dalam rangkaian membangun
spiritualitas perdamaian dalam diri kami, ada sebuah aktifitas yang mengajak
kami untuk lebih mengenal kebesaran Tuhan secara lebih dalam lagi. Di saat itu
seluruh peserta diajak untuk menapaki jalanan yang memang sudah dipersiapkan
untuk acara tersebut. Sebuah perjalanan yang bila dilakukan tanpa memasuki
ruang hati itu hanyalah sebuah perjalanan biasa. Tapi pagi itu, perjalanan yang
tidak seberapa jauh di lereng Gunung Merapi itu menjadi perjalanan kehidupanku
yang luar biasa.
Dimulai keluar dari
tempat penginapan, kami mulai menapaki jalan itu. Diriku juga mulai mencoba
mencari-cari apa yang bisa membuatku semakin memahami keberadaanku di hadapan
Tuhanku. Kumasuki ruang hatiku, kutanyakan apa yang sedang kucari, namun
sepertinya aku tidak menemukan apa-apa. Tapi aku mulai terpana ketika kulihat
ada 2 pohon yang tinggi dan rimbunnya sama, ditambah oleh suasana pagi yang ada
di sekitar tempat itu, menjadikan kehadiran pohon itu menjadi luar biasa. Kenapa?
Bisa saja ada 2 atau lebih pepohonan yang bisa tumbuh di tempat itu, tapi
mungkin tidak ada seperti pepohonan itu.
Lalu mulailah ruang
hatiku berkata, "belajarlah dari setiap tumbuhan yang engkau temui selama
perjalanan ini". Kuturuti kata dari ruang hatiku, dan ajaib sekali karena
ternyata begitu banyak pelajaran berharga yang kudapatkan dari
"pertemuan"ku dengan tumbuhan yang dicipatakan Tuhanku. Aku begitu
terkagum-kagum melihat keanekaragaman tumbuhan yang ada yang hidup saling
berdampingan, saling melindungi, saling mengisi warna sehingga menambah
keindahan. Belum lagi ketika lebih kuperhatikan lebih seksama, takkala aku tiba
di samping rerumpunan bambu, aku juga melihat ada tumbuhan kecil yang merupakan
cikal bakal bambu di waktu yang akan datan, sepertinya ruang hatiku berkata
lagi, " tiada keindahan yang dia berikan saat ini, tiada makna yang dapat
dia beri pada saat ini. Tapi lihat bambu dewasa itu, dia begitu gagahnya
berdiri di sambing tumbuhan kecil itu. Dia begitu siap untuk berguna bagi manusia."
Aku terpana dengan lambaiannya yang seperti menunjukkan apa saja yang harus
kuperhatikan. Saat itu jalanan mulai menurun, sepertinya rumpun bambu itu
bernyanyi " turunilah, jalanilah, engkau akan temukan yang engkau
cari".
Dan setelah melalui
jalanan menurun itu, tiba juga pada jalanan menanjak, kutapaki, nafas mulai
terasa agak berat. Tapi.......ketika sudah mulai tiba di puncak pendakian kecil
itu....... luar biasa...... alam menyambut kedatanganku di tempat itu. Ya Tuhan
gumamku... tumbuhan yang kulihat sepanjang perjalanan yang sudah membuatku
kagum akan kebesaran Tuhanku seakan tidak ada apa-apanya dibanding apa yang ada
di hadapanku saat itu. hamparan pemandangan itu lebih banyak lagi diisi oleh
tumbuh-tumbuhan yang pastinya merupakan ciptaan Tuhanku. Damai sekali.....
tenang sekali.
Saat itu, kuisi
ruang hatiku dengan segala puja dan puji terhadap Tuhanku. Hal yang sebenarnya
biasa bila dijalani tanpa mencari makna, menjadi sangat luarbiasa ketika kita
mencoba melihat siapa kita dibanding dengan apa yang ada di sekitarku saat itu.
Lalu ruang hatiku berkata, itu belumlah apa-apa bila dibanding dengan seluruh
alam ciptaan Tuhanku. Tuhan yang mencipatan kedamaian dari keanekaragaman;
Tuhan yang mengisi keindahan dari keanekaragama. Tuhan yang mengatur agar satu
dengan lain lainnya saling mengisi dan mewarnai. Alangkah luar biasanya.
Pagi itu, ada
pengajaran yang selama ini memang aku cari. Mengapa sulit sekali mencari
kedamaian? Mengapa sulit sekali untuk saling mengisi? Mengapa, mengapa yang
lain. Jawabannya saat itu kutemukan : ITU KARENA KUASA TUHAN SUDAH
DIKONTAMINASIKAN DENGAN "kuasa-kuasa manusia". Kuasa yang sibuk
untuk membuktikan diri sebagai pengatur kehidupan. Lalu ruang hatiku kembali
terusik, berkata " apakah engkau juga begitu". Jawab ku ;
"tidak". Aku mau hidup seperti gambaran perjalanan singkatku itu.
Hidup dalam sebuah Harmoni yakni Harmoni Ilahi. Oleh sebab itu, marilah kita
mengisi kehidupan kita dengan semangat kebaikan agar ruang hati kita senantiasa
terisi dengan kebaikan pula. Dan yang akhirnya terpancar dalam kehidupan kita
tentunya kebaikan juga. Selamat berjuang.
Komentar
Posting Komentar