Baktiku Pada Gerejaku

Pemilihan Pertua - Diaken sudah berlalu, dan "pembekalan" melalui kursus bagi Pertua - Diaken baik yang baru kali pertama dan yang melanjutkan jabatannya juga sebahagian besar sudah dilaksanakan. Walau dari pelaksanaannya masih banyak disana-sini ditemukan kekurangan, namun sebagai langkah awal bisalah dikatakan sudah memadai. Selanjutnya yang menunggu adalah masa penahbisan, ini juga sebahagian sudah melaksanakannya), dan rangkaian terakhir dari proses ini adalah pemilihan BP. Majelis Jemaat yang tujuannya adalah untuk menjadikan adanya sebuah struktur pengorganisasian gereja yang nantinya akan bekerja dan berkarya demi kebaikan gereja itu sendiri.
Terlepas dari apa dan bagaimana latar belakang seseorang sebelum masuk dalam kancah kerja dan berkarya di kehidupan gereja; satu hal yang penting kita camkan adalah "apa yang terbaik yang nantinya bisa kita lakukan untuk membawa kehidupan gereja dan jemaat lebih baik dan beriman". Ini tidaklah mudah, karena walaupun sudah ada "arah dan rambu-rambu" kehidupan berjemaat, namun masih banyak yang kita (Pertua - Diaken) dan jemaat tidak memahami dengan baik arah dan rambu-rambu itu. Apalagi bagi jemaat pada umumnya, yang sangat jarang diperkenalkan pada arah dan rambu-rambu kehidupan berjemaat.
Untuk itu, sebuah masukan sederhana yang bisa saya bagikan bagi kita semua adalah gereja adalah tempat kita untuk mengupdate keberimanan kita. Banyak hal yang nantinya bisa kita lakukan untuk membaktikan kehidupan kita bagi gereja dan jemaat. Dan untuk ini dibutuhkan dengan sangat agar kita bisa memberikan "sebahagian" dari apa yang kita miliki seperti : waktu, tenaga, pikiran dan juga materi. Ada suatu keyakinan yang juga perlu kita tanamkan ketika "memberikan" itu bagi kehidupan gereja dan jemaat yaitu kita tidak akan pernah "kehilangan" atau "kekurangan", bahkan seturut dengan Matius 6 : 33 : carilah dahulu........; kita punya keyakinan bahwa Tuhan kita akan menambahkan segalanya pada kehidupan kita.
Terakhir, bekerjalah, melayanilah, dan berikan yang terbaik yang mampu kita berikan bagi gereja dan jemaat. Jadikan kehidupan pelayanan kita menjadi persembahan yang berarti bagi Tuhan. Katakan pada Tuhan : Jadikan aku menjadi bejana bakti yang berarti bagi kehidupan gereja yang berisikan kebaikan Tuhan serta kepedulian bagi pertumbuhan kehidupan jemaat.

Komentar